[FF] EXO Planet Era (Chapter 2)

exo planet era

Title                 : EXO Planet Era [Chapter 2]

Author             : Rai Sha a.k.a. Rini Amini Raisa

Main Cast        : All Member Exo

Support Cast    : Other Cast

Genre              : Fantasy, Brothership, Action

Rating              : Parental Guide

Length             : Chaptered

Disclaimer       : member Exo milik Tuhan, orangtua, dan SME. Kecuali Luhan punya saya XD #plakk seluruh alur dan cerita punya saya!

Note                : di chapter ini lebih merujuk pada kemampuan khusus beberapa Legends ya readers 😀 happy reading ^_^

Chanyeol memasukkan barang-barangnya ke dalam tas, bersiap-siap pergi untuk meninggalkan Athena. Selama beberapa waktu ini, dia memang numpang tinggal di rumah Baekhyun—pria yang baru ditemuinya. Entah kenapa, walau dia baru saja bertemu dan berkenalan dengan Baekhyun, dia merasa nyaman berada di dekat Baekhyun. Baekhyun orangnya periang dan hangat—walau terkadang keras kepala dan harus berdebat dengan Chanyeol, Chanyeol tetap merasa nyaman dengan persahabatan barunya.

“Chanyeol, sepertinya kau melewatkan satu hal penting,” seru Baekhyun sembari mendekati Chanyeol yang tengah sibuk dengan benda-bendanya. Dia datang sambil membawa buku usang milik kakek Chanyeol dan menunjuk sesuatu di sana.

“Apa? Aku melewatkan hal penting apa?” Chanyeol mengerutkan keningnya saat melihat apa yang di tunjuk Baekhyun. Satu kalimat dengan huruf Athena kuno. Kalimat itu di lingkari, menandakan bahwa itu merupakan hal yang penting.

“Aku tidak bisa membaca huruf Athena kuno karena itu aku melewatkan hal ini. Apa hal ini sepenting itu?” tanya Chanyeol yang kembali sibuk dengan aktifitasnya. Dia terlihat tidak terlalu perduli dengan hal yang ditunjukkan Baekhyun.

“Disini tertulis ‘kristal batu EXO Power hanya dapat ditemukan jika sudah dekat dengan waktunya’. Kau mengerti bukan? Kristal batu itu hanya dapat ditemukan saat gerbang neraka terbuka, dan Raja Iblis Merah akan menyerang kita. Jika kau memang benar-benar dapat menemukannya, berarti EXO Planet memang benar-benar dalam bahaya besar,” jelas Baekhyun. Wajahnya terlihat pucat dan menunjukkan ekspresi cemas.

Chanyeol menoleh, menatap Baekhyun. “Kau tenang saja. Tuhan pasti akan melindungi kita dan para Legends pasti bisa mengalahkan iblis-iblis merah itu.”

“Bagaimana kalau kita tidak bisa menemukan para Legends?”

Chanyeol kembali tersenyum. “Tenang saja, kita pasti bisa menemukannya. Baiklah aku harus pergi sekarang,” ujar Chanyeol tenang sambil berpamitan pada Baekhyun yang masih terlihat takut, khawatir, dan cemas.

“Berhati-hatilah. Kau mungkin akan bertemu Medusa dan menjadi batu.”

“Tentu saja aku akan berhati-hati. Kalau begitu, aku pergi sekarang. Selama aku pergi, kau harus mencari tau informasi dan hubungi aku kalau terjadi apa-apa.”

Baekhyun mengangguk. “Kompas tidak akan berlaku disana. Bagaimana kalau kau tersesat dan tidak bisa kembali?”

“Aku sudah mempelajari astronomi dan aku mengerti arah mata angin dengan menggunakan langit. Kau tenang saja, Baekhyun.”

“Kalau begitu, baiklah. Hati-hati,” kata Baekhyun untuk kesekian kalinya sambil menatap taksi yang dikendarai Chanyeol sampai hilang di tikungan jalan.

***

Kim Jongin—biasa dipanggil Kai—terbangun akibat merasakan tetesan air pada wajahnya. Tidak, dia bukan sedang tidur di bawah langit atau kamarnya bocor, tapi dia ada di dalam toilet apartemennya. Bukan hal yang aneh jika dilihat dari pengalamannya selama ini. Dia sudah sering kali mengalami kejadian seperti ini. Mungkin dia tidur sambil berjalan. Mungkin.

Sering kali dia tidur di kamarnya, dan keesokkan harinya terbangun sudah berada di dapur, toilet, bahkan depan pintu masuk. awalnya dia merasa aneh, tapi sekarang dia sudah terbiasa dan tidak terlalu kaget jika mendapati dirinya terbangun di tempat yang berbeda.

“Lagi-lagi aku tidur sambil berjalan. Tapi, kenapa aku sampai berada di toilet? Bajuku jadi basah,” keluhnya sambil melepaskan kaos oblongnya dan melemparnya ke keranjang cucian. (kyaaa Kai topless, ABSnya keliatan >.<)

***

“Arrgh!” Yixing—Lay—mengaduh saat dirasa lengan kiri bagian atasnya tergores ranting pohon. Lengan bajunya robek, dan kulitnya mengeluarkan sedikit darah.

Lay berdecak saat sadar bahwa dirinya lagi-lagi terluka. Hal ini sudah biasa baginya yang tinggal di wilayah Obeline. dia lahir dan besar di bagian luar Aphrodit—yang sudah termasuk wilayah Obeline. Orangtuanya sudah meninggal beberapa bulan yang lalu akibat diserang makhluk buas di Obeline, dan itu membuatnya harus bertahan hidup dan mencari makan di Obeline. dia bukan termasuk orang kaya sehingga tidak dapat tinggal di tengah kota Aphrodit.

Karena dia tinggal di alam bebas yang berbahaya, ia harus pandai menghindar dari makhluk-makhluk buas yang tinggal di Obeline, seperti burung phoenix ataupun naga. Karena itulah, dia sangat gesit dan larinya sangat cepat untuk ukuran seorang manusia. Dia bahkan bisa berlari dengan kecepatan 76 km/jam, setara dengan kecepatan lari seekor kuda—walau dia sama sekali tidak menyadarinya.

Namun, selama dia tinggal di wilayah Obeline, tidak pernah sekalipun dia melihat naga ataupun phoenix. Dia hanya pernah mendengar suara mereka dari jauh. Saat dia mendekat dan mendatangi asal suara itu, dia hanya melihat bekas atau jejak yang ditinggalkan oleh mereka.

Tapi, Lay sering kali melihat unicorn di sekitarnya. Bahkan unicorn-unicorn itu tidak menjauhinya dan jinak padanya. Selama yang dia tau, unicorn itu selalu menghindari manusia untuk melindungi diri karena darah mereka dapat menyembuhkan penyakit apapun.

Lay lalu merobek ujung kain bajunya dan mengikatkannya pada lengannya yang terluka. Dia tidak butuh obat atau apapun karena dalam waktu beberapa jam saja luka itu sudah sembuh, bahkan tidak meninggalkan bekas. Awalnya dia heran, tapi dia berpikir itu karena system kekebalan tubuhnya yang kuat.

***

Ada sebuah menara di puncak gunung Omorphos—gunung yang ada di Obeline. menara itu di namakan Menara Drakon karena menara itu dikelilingi oleh naga. Ditempati oleh satu-satunya manusia yang dapat mengendalikan naga. Namanya Kris, seorang pria bertubuh tinggi dan berwajah tampan. Dia dijuluki oleh Raja Naga oleh orang-orang yang mengetahui tentangnya.

Kris adalah seorang yang bertipe dingin dan tidak suka bersosialisasi dengan sekitarnya—walau di gunung Omorphos tidak ada orang selain dirinya. Dia hanya tinggal sendiri di Menara Drakon dan hanya ditemani oleh naga-naga yang sangat patuh padanya. Dia tidak menyadarinya, tapi tubuhnya benar-benar ringan seperti kapas. Bahkan terlihat seperti terbang ketika sedang meloncat.

Sesungguhnya, dia berasal dari El Dorado. Namun, dia diasingkan dari negaranya sendiri karena dapat membahayakan masyarakat El Dorado. Disebabkan karena pernah suatu kali seekor naga mendatangi El Dorado karena merasa dipanggil oleh Kris. Itu merupakan hal yang mustahil jika mengingat bahwa jarak antara El Dorado dan Obeline sangat jauh, tapi itulah yang terjadi. Hal yang tidak dapat dipercaya, tapi Kris benar-benar dapat mengendalikan naga walau dari jarak yang sangat jauh sekalipun.

***

Pada awalnya, Tuhan menciptakan EXO Planet sebagai planet yang bersih dari kejahatan. Tapi, ada sebagian manusia yang memiliki hati yang lemah dan rapuh, sehingga gampang sekali tergoda untuk melakukan hal-hal buruk

Zanzibar, negara yang sebagian besar penghuninya adalah manusia yang memiliki hati yang lemah dan rapuh. kebiasaan mereka adalah melakukan pertarungan sambil bertaruh. Tidak jarang dari mereka berbuat culas, seperti membawa kabur emas taruhan atau berbuat curang ketika sedang bertarung.

Kebanyakan ahli-ahli pedang berasal dari sana. Di sana juga banyak pemandai besi yang membuat pedang untuk di perjualbelikan.

“Aku sudah mengalahkanmu. Sekarang, serahkan pedang yang kau janjikan padaku,” ujar suara seorang pemuda dengan dingin pada pria berjambang yang sekarang sudah terkapar tidak berdaya di hadapannya.

“Ini… kau bisa mengambilnya…” katanya tertatih sambil menyerahkan pedang yang tersimpan di belakangnya. Wajahnya penuh dengan lebam dan di sudut mulutnya mengeluarkan sedikit darah.

Pemuda itu mengambilnya dengan angkuh dan langsung pergi, tidak memperdulikan rintihan sang pria berjambang tebal itu.

Nama pemuda itu adalah Huang Zi Tao, atau yang lebih dikenal sebagai Tao. Dia sangat pandai memainkan pedang dan merupakan master Wushu. Sesungguhnya dia tidak menyukai pertaruhan, tapi dia sangat tertarik dengan pedang yang ada pada pria berjambang tersebut, hingga akhirnya dia berusaha merebut pedang itu dengan cara pertarungan.

Pedang itu berwarna perak, dengan ukiran-ukiran unik pada pegangannya. Ada ukiran jam pasir di pedang tersebut, itulah yang membuat Tao tertarik.

Tapi, tanpa dia ketahui, pedang itu adalah pedang legendaris EXO Planet. Pedang yang dapat menghentikan waktu. Pedang yang dinamakan sebagai Pedang Excalibur, pedang Legend Time Control.

***

Luhan terbangun dari tidurnya secara tiba-tiba. Peluh membasahi keningnya. Terlihat sangat jelas bahwa dia baru saja bermimpi tentang sesuatu yang sangat menegangkan.

Dardania adalah sebuah desa yang terletak tidak jauh dari Zanzibar. Desa ini termasuk desa kecil yang kehidupannya sangat tenang. Di sinilah Luhan lahir dan besar, bersama kedua orangtuanya tentu saja.

“Sepertinya aku harus benar-benar menemuinya. Waktunya sudah benar-benar sangat dekat,” gumamnya kecil pada diri sendiri. Wajahnya terlihat pucat dan terlihat sangat kaget. Dia terlihat berpikir dan akhirnya menguatkan tekad untuk benar-benar mempercayai mimpinya barusan.

Dia baru saja bermimpi bahwa dirinya adalah seorang Legend Telekinesis. Bukan hal yang mengherankan jika mengingat bahwa feeling-nya—dapat dipastikan—selalu benar. Bahkan sesekali dia bisa membaca pikiran seseorang secara tidak sengaja. Ciri-ciri yang ada pada dirinya, sama persis seperti Legend Telekinesis.

‘Dia’ yang baru saja di sebut Luhan adalah Chanyeol, karena dia melihat sosok Chanyeol dalam mimpinya. Dia bahkan melihat sosok Raja Iblis Merah yang duduk di singgasananya di neraka. Gerbang pintu neraka sudah hampir terbuka, dan sebentar lagi Raja Iblis Merah dan beserta kaki tangannya itu akan menyerang EXO Planet.

***

“Orang ini bukan orang baik,” pikir Sehun tiba-tiba saat melihat seorang pria bertubuh besar berwajah ramah dihadapannya. Memang sama sekali tidak nampak hal yang aneh pada pria itu, malahan wajahnya terkesan ramah dan hangat.

Tapi, entah kenapa Sehun seperti melihat aura jelek dari pria itu. Dia bermuka dua. Di depan terlihat baik, namun di belakang sebenarnya adalah orang yang bersifat buruk. Sehun tidak tau kenapa, tapi dia bisa tiba-tiba melihat aura jelek atau aura baik seseorang—bersamaan dengan hal yang berkaitan dengan aura yang dikeluarkan oleh seseorang itu.

Sekelebat kemudian, Sehun seperti mengerti sesuatu tentang pria itu. Dia berasal dari Zanzibar dan merupakan seorang petarung. Petarung yang culas tepatnya. Dia datang ke Athena sambil membawa kabur beberapa kantong keping emas yang ditaruhkan. Sekarang dia menjadi buronan wilayah Zanzibar.

Sehun tersenyum meremehkan sambil mendatangi pria bertubuh besar itu. “Paman, sepertinya kau terkenal sekali di wilayah Zanzibar ya?”

Pria itu langsung tersedak oleh liurnya sendiri dan matanya melebar. Kentara sekali bahwa pria itu sangat kaget. “Ka… kau tau darimana?” katanya terbata. Wajahnya langsung berubah warna menjadi pucat.

Sehun kembali tersenyum. “Aku hanya tau, Paman. Kau harus hati-hati,” pesannya singkat pada pria itu dan langsung pergi. pria itu hanya memandangi punggung Sehun hingga menghilang dengan perasaan takut.

***

Padang Asphodel. Chanyeol sudah sampai di sana sekitar 10 menit yang lalu, dan dia sama sekali belum melangkahkan kakinya masuk. Padang Asphodel terhampar luas dihadapannya. Hanya ada tumbuhan-tumbuhan liar dan pohon-pohon. Jika dilihat dari sini, memang pohon itu tidak bergerak, tapi jika benar-benar memperhatikan, tumbuhan-tumbuhan itu bergerak dengan pelan.

“Bagaimana kalau aku bertemu Medusa?” gumam Chanyeol kepada diri sendiri. Ya, sejujurnya dia sendiri mengakui perkataan Baekhyun bahwa bukan tidak mungkin jika dia dapat bertemu Medusa. Sebenarnya, dia sangat takut dan khawatir, tapi agar Baekhyun tidak semakin cemas dan takut, dia bersikap seolah-olah bahwa semua akan baik-baik saja. Padahal hati kecilnya pun tidak yakin dengan hal itu.

Dia lalu menarik nafas dalam, dan dengan wajah tertunduk dia mulai melangkah ke Padang Asphodel. Sedetik kemudian, dia mengedarkan pandangannya. Tidak ada yang berubah, pemandangannya tetap sama.

“Oke, aku bisa. jangan takut, Chanyeol.” Chanyeol menutup erat matanya dan langsung berlari. Hembusan angin dapat dirasakannya. Sesungguhnya, saat pertama kali melihat pemandangan Padang Asphodel, dia merasa takjub. Ya, Padang Asphodel memang terlihat sangat indah dan hampir tidak dapat dipercaya jika ternyata Padang Asphodel merupakan tempat yang sangat mengerikan.

To Be Continued…

3 thoughts on “[FF] EXO Planet Era (Chapter 2)

  1. Yusfa December 17, 2013 / 6:21 am

    Haissshhh lagi-lagi authornya, bikin penasaran..
    Yak.., bang naga ku kenapa cendirian *alaymodeon..
    Nanti aq dah yg nemenin wkwkw..
    Lanjut ya ;), keren loh…

    • raishaa December 17, 2013 / 10:17 am

      huahaha nggak deh, nggak bikin penasaran kok ;;)
      kalo kamu yg nemenin ntar terjadi hal-hal yg tidak di inginkan /eh?
      okee, makasih udah baca yah beb :3

  2. Joe February 18, 2016 / 6:55 pm

    si kris jadi pengendalinya naga? kai tidur sambil berjalan ato malah teleport ke tempat laen? si sehun bisa ngeliat aura n baca pikiran orang disekitar nya? si tao punya pedang pengendali waktu? si lay sembuh nya cepet banget? si luhan punya feeling yg kuat? tinggal baek, chan, umin, suho, d.o, chen yg belom keluar powernya…

Leave a comment